Hai temen – temen farmasi,
seperjuangan dan para pembaca ku semua...
Gimana kabar kalian
nih? aku harap kalian baik – baik aja ya, pokoknya sehat – sehat terus karena menuntut ilmu di Farmasi harus selalu
sehat dan kuat hehehe....
Mau tau gak kalian aku
kali ini mau bahas apa?? Penasaran penasaran ??
Kali ini aku mau bahas
tentang berbagai macam rhizoma lho temen – temen, mungkin sebagaian dari kalian
pasti berfikir aku hanya akan membahas tentang jahe saja, iya kan? eitss kalian salah
besar temen – temen aku bakal ulas tentang beberapa rhizoma dengan kegunaannya,
disertai beberapa artikel yang pasti akan menambah wawasan kalian lho temen –
temen.
Aku bakal ulas beberapa
rhizoma nih, sebagai berikut :
- Zingiberis Rhizoma
- Kaempferiae Rhizoma
- Cyperi Rhizoma
- Curcumae aeruginosae Rhizoma
- Boesenbergiae Rhizoma
Oke yang pertama yang
bakal aku ulas adalah Zingiberis Rhizoma, tatapin terus ya hp / laptop kalian
supaya kalian ga ketinggalan berita yang aku tulis hehehe :)
ZINGIBERIS
RHIZOMA
Nama Lain :Jahe
Nama tanaman
asal :Zingiberis
officinnale (Roscoe)
Keluarga :Zingiberaceae
Zat
berkhasiat utama :Pati, damar, oleo resin, gingerin, minyak atsiri yang
mengandung zingeron, zingiberol, zingiberin, borneol, kamfer, sineol, dan
felandren
Penggunaan :Karminativa,
stimulansia, diaforetika
Pemerian :Bau
aromatik, rasa pedas
Bagian yang
digunakan :Akar
tinggal yang sebagian kulitnya telah dikupas
Keterangan
-Waktu
panen
Panenan dapat dilakukan pada umur 9-12 bulan setelah
tanam, Penenan pada umur 6 bulan dapat dilakukan untuk mendapatkan rimpang
muda, kurang berserat, yang umumnya dipakai membuat manisan dan keperluan bumbu
dapur. Panen pada umur 9-12 bulan dilakukan bila tanaman mulai mengering
seluruhnya sampai sudah rebah rumpun-rumpunnya.
Jenis-jenis
jahe berdasarkan bentuknya
- Jahe putih besar, rimpangnya lebih besar dan ruas rimpangnya lebih mengembung
- Jahe putih kecil, ruasnya kecil agak rata sampai sedikit menggembung
- Jahe merah, rimpangnya bewarna merah dan lebih kecil dari jahe putih kecil
Jenis-jenis
jahe berdasarkan
pengolahan
- Jahe segar yang direndam dalam air mendidih,
kemuadian dikeringkan cepat-cepat disebut Jahe hitam (Black ginger)
- Jahe segar yang dicuci secara hati-hati dikupas
lapisan gabus dan dicuci berulang-ulang dan dikelantang, Jika di maserasi
dengan air kapur akan nampak putih karena lapisan kapurnya dan disebut
Jahe putih (white ginger)
- Jahe atau yang dikeringkan tanpa pengolahan khusus dan dipakai untuk bumbu masak disebut Jahe hijau (Green ginger)
Manfaat lain jahe bagi kesehatan
1.
Mengatasi masalah pencernaan
Manfaat jahe memiliki sejarah panjang dalam mengatasi masalah terkait pencernaan. Dikenal dari generasi ke generasi, jahe merupakan salah satu bahan alternatif untuk memperlancar sistem pencernaan. Kandungan phenolic dalam jahe berfungsi untuk meredakan gejala iritasi gastrointestinal, menstimulasi air liur, mencegah terjadinya kontraksi pada perut, hingga membantu pergerakan makanan dan minuman selama berada di pencernaan. Jahe juga disebut sebagai carminative, suatu substansi yang dapat membantu mengeluarkan gas berlebih yang ada di sistem pencernaan Anda. Masalah pencernaan seperti kolik dan dispepsia dapat diatasi dengan jahe.
2.
Mengurangi mual
Manfaat jahe dapat meredakan mual yang disebabkan oleh morning sickness, vertigo, maupun efek samping pengobatan kanker. Anda dapat memakan jahe secara mentah atau menjadikanya minuman, jahe dalam bentuk permen juga dapat bekerja dengan baik terutama dalam mengatasi mual yang diderita ibu hamil.
3.
Mengurangi rasa sakit
Suatu penelitian yang dilakukan di University of Georgia menyatakan bahwa konsumsi suplemen jahe setiap hari dapat mengurangi sakit-sakit otot yang diakibatkan oleh berolahraga hingga 25%. Manfaat jahe juga dapat mengurangi sakit akibat dysmenorrhea, rasa sakit pada saat menstruasi. Dalam suatu penelitian, disebutkan bahwa 60% wanita merasa rasa sakit yang dikarenakan oleh menstruasi berkurang setelah mengonsumsi jahe.
4.
Membantu proses detoksifikasi dan mencegah penyakit kulit
Jahe merupakan salah satu jenis makanan yang disebut diaphoretic, manfaat jahe juga dapat memicu keluarnya keringat. Pengeluaran keringat bermanfaat bagi Anda terutama saat Anda sedang demam atau flu. Selain membantu proses detoksifikasi, berkeringat juga ternyata dapat melindungi Anda dari mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi pada kulit. Para ahli meneliti sejenis protein yang disebut dermicidin, diproduksi pada kelenjar keringat dan berfungsi melindungi tubuh dari bakteri seperti E. coli, staphylococcus aureus, serta jamur yang dapat menyebabkan penyakit kulit.
5.
Melindungi Anda dari kanker
Salah satu kandungan dalam manfaat jahe yang berperan dalam mencegah kanker adalah gingerol, phytonutrient dalam jahe yang juga memberikan rasa pada jahe yang unik. Gingerol dapat mencegah pertumbuhan sel kanker usus besar. University of Minnesota melakukan percobaan kepada sekelompok tikus, pada kelompok yang diberi gingerol terdapat 4 tikus yang mengalami tumor usus besar, sementara pada kelompok yang tidak diberi gingerol terdapat 13 tikus yang mengalami pertumbuhan tumor. Sampai pada hari ke 49 penelitian, seluruh tikus yang tidak diberi gingerol akhirnya disuntik mati karena pertumbuhan tumornya sudah terlalu besar, sementara pada tikus yang diberi gingerol ukuran tumornya setengah dari ukuran tikus yang disuntik mati.
Peneliti
yang sama kemudian menguji apakah selain mencegah pembentukan tumor, gingerol
juga dapat mencegah penyebaran dan mengurangi tingkat keparahan sel tumor.
Penelitian tersebut memberikan hasil positif. Gingerol dinilai mampu mencegah
penyebaran dan bertambah parahnya sel tumor yang sudah tidak dapat dioperasi.
6.
Anti peradangan
Gingerol ternyata juga bersifat anti-inflamatori. Hal ini menjelaskan mengapa mereka yang menderita penyakit persendian seperti osteoarthritis dan rematik melaporkan berkurangnya rasa sakit setelah mengonsumsi jahe secara teratur. Mengonsumsi jahe tidak hanya mengurangi rasa sakit tetapi juga mengurangi pembengkakan pada bagian yang sakit. Jahe diperkirakan dapat menghambat komponen yang berperan dalam proses inflamatori dalam tubuh seperti sitokin, kemokin, kondrosit, dan leukosit.
Nah nah
gimana nih temen farmasi udah paham kan, pelajari terus ya jangan bosen-bosen.
ada satu kata nih buat kalian supaya selalu semangat :)
" Ketekunan yang kamu lakukan
hari ini akan menyenangkanmu dikemudian hari "
Salam cinta
Penulis
Angel Riska
No comments:
Post a Comment